Senin, 25 Maret 2013

Akuntansi Komparatif


Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dananggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan.
Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alas an yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:
1.      Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuanakauntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.      Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyakdaripada yang diharuskan
3.      Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikanstandar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisikeuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4.      Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporankeuangan
secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.

Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompoksektor swasta dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan prosesakuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama.
Akuntansi peyajian wajar biasanya berhubungan dengan negara-negara hukum umum, sedangkan akuntansi kepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-negara hukum kode. Perbedaan ini terlihat dalam proses penetapan standar, di mana sector swasta lebih berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian wajar, sedangkan sektor publik lebih berpengaruh dinegara hukum kode dengan kepatuhan hukum.

Pedoman serta petunjuk ini dapat kita jumpai dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan”, yang diterbitkan oleh ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
International Accounting Standards Committee (IASC) dalam Standar Akuntansi Keuangan ini menjelaskan bahwa :

“. . . Accounting Standards and procedures relating to the preparation and presentation of financial statements. It believes that further harmonisation can best best be pursued by focusing on finacial statements that are prepared for the purpose of providing information that is useful in making economic decisions”.

PENENTUAN STANDAR AKUNTANSI
Tujuan dalam penentuan Standar
1.      Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
2.      kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
3.      informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya.
Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
-          representative faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
-          economic consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.
Para Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) adalah pribadi, tidak-untuk keuntungan organisasi yang tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) di Amerika Serikat di publik bunga. The Securities and Exchange Commission (SEC) yang ditunjuk FASB sebagai organisasi yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar akuntansi untuk perusahaan publik di Amerika Serikat ini diciptakan pada tahun 1973, menggantikan Komite Prosedur Akuntansi (CAP) dan Dewan Prinsip Akuntansi (APB) dari american Ikatan Akuntan Publik Bersertifikat (AICPA). FASB misi ini "untuk menetapkan dan meningkatkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan untuk bimbingan dan pendidikan publik, termasuk emiten, auditor, dan pengguna informasi keuangan." Untuk mencapai hal ini, FASB telah lima gol:
·         Meningkatkan manfaat pelaporan keuangan dengan berfokus pada karakteristik utama relevansi dan reliabilitas, dan pada kualitas komparatif dan konsistensi.
·         Jauhkan standar saat ini untuk mencerminkan perubahan dalam metode melakukan bisnis dan dalam perekonomian.
·         Pertimbangkan segera setiap daerah yang signifikan kekurangan dalam pelaporan keuangan yang mungkin ditingkatkan melalui penetapan standar.
·         Promosikan internasional konvergensi standar akuntansi bersamaan dengan meningkatkan kualitas pelaporan keuangan.
·         Meningkatkan pemahaman umum tentang sifat dan tujuan informasi dalam laporan keuangan.

FASB merupakan bagian dari struktur yang independen dari semua bisnis dan organisasi profesional. Sebelum struktur sekarang diciptakan, akuntansi keuangan dan standar pelaporan yang didirikan pertama kali oleh Komite Prosedur Akuntansi dari American Institute Akuntan Publik (1936-1959) dan kemudian oleh Dewan Prinsip Akuntansi , juga merupakan bagian dari AICPA (1959 -73). Pernyataan dari badan pendahulunya tetap berlaku kecuali diubah atau digantikan oleh FASB.
FASB tunduk pada pengawasan oleh Yayasan Akuntansi Keuangan (FAF), yang memilih anggota FASB dan Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan dan dana kedua organisasi. Dewan Pengawas FAF, pada gilirannya, sebagian dipilih oleh sekelompok organisasi termasuk:
·         American Ikatan Akuntan
·         American Ikatan Akuntan Publik Bersertifikat
·         CFA Institute
·         Eksekutif Keuangan Internasional
·         Pejabat Keuangan Pemerintah Asosiasi
·         Ikatan Akuntan Manajemen
·         Asosiasi Nasional Auditor Negara, Comptrollers dan Bendaharawan
·         Efek Asosiasi Industri
·         Penciptaan Kodifikasi

Pada tanggal 1 Juli 2009, FASB mengumumkan peluncuran Standar Akuntansi yang Kodifikasi, menyatakan itu menjadi "sumber tunggal otoritatif US nonpemerintah prinsip akuntansi yang berlaku umum." Para Kodifikasi mengatur pernyataan banyak yang merupakan US GAAP menjadi dicari, format yang konsisten. Kodifikasi ini tidak menjadi bingung dengan Konseptual Kerangka Kerja FASB, sebuah proyek dimulai pada tahun 1973 untuk mengembangkan dasar teoretis suara untuk pengembangan standar akuntansi di Amerika Serikat.

Perjanjian Norwalk
FASB sedang mengejar proyek konvergensi dengan Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS). Pada tanggal 18 September 2002,, di Norwalk, Connecticut , FASB dan IASB bertemu dan mengeluarkan Nota Kesepahaman . Dokumen ini menjabarkan rencana untuk berkumpul IFRS dan US GAAP menjadi satu set berkualitas tinggi dan standar yang kompatibel. Sebagai bagian dari proyek, FASB telah mulai bergerak dari prinsip biaya historis ke nilai wajar 

Independensi
            Pada bulan Juni 2009, FASB dikritik oleh panel penasehat investor setelah melakukan perubahan -ke-pasar akuntansi tanda sebagai respon terhadap tekanan politik. Pelobi telah memperoleh izin untuk bank-bank untuk menerapkan perlakuan akuntansi khusus untuk aset beracun .

pernyataan FASB
Dalam rangka untuk menetapkan prinsip akuntansi, FASB masalah pernyataan publik, masing-masing mengatasi masalah-masalah akuntansi umum atau khusus. Pernyataan ini adalah:
·         Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
·         Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan
·         FASB Interpretasi
·         FASB Teknis Buletin
·         EITF Abstrak
Empat (4) Alasan mengapa praktik tidak sesuai dengan standar yaitu :
1.       Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif
2.      Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan
3.      Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik
4.      Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.

PERBANDINGAN SISTEM AKUNTANSI INTERNASIONAL

Perancis
            Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional ) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General berisi :
·         definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
·         tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
·         aturan pengakuan dan penilaian
·         daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
·         contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di Prancis adalah
1.      Counseil National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.      Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akntansi)
3.      Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.      Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
5.       Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor
Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduannya mewakili Perancis di IASB

Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Catatan atas laporan keuangan
·         Laporan direktur
·         Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :
·         Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
·         Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
·         Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
·         Detail provisi
·         Detail revaluasi yang dilakukan
·         Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
·         Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
·         Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
·         Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
·         Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
·         Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Pengukuran akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.

Jerman
            Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985

Karakteristik fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
·         Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
·         Memberikan nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
·         Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB
Sistem penerapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk lapoaran keuangan konsolidasi.

Pelaporan Keuangan
Undang – Undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Catatan atas laporan keuangan
·         Laporan manajemen
·         Laporan auditor
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan, untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan penilaian yang sama.

Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.

Jepang
            Akuntansi dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum Komersial, Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan.

Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal-hal berikut :
·         Neraca
·         Laporan Laba rugi
·         Laporan Usaha
·         Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba ditahan
·         Skedul Pendukung
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan Undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan Hukum komersial ditambah dengan laporan arus kas.

Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan untuk mencatat usaha patungan.


SUMBER ( REFERENSI )



Kamis, 07 Maret 2013

Development and International Accounting Classification


·        ACCOUNTING FOR INTERNATIONAL DEVELOPMENT


Accounting standards and practices in each country are the result of complex interactions between economic, historical, and cultural institutions. Predictably be the difference between countries. Factors affecting the development of national accounting may also help explain the differences in accounting between nations.

International Accounting is accounting for international transactions, comparisons between countries of different accounting principles and harmonization of accounting standards in the areas of tax authorities, auditing and other accounting areas. Accounting must be developed in order to provide the required information in decision-making in the company on any changes in the business environment.

Here are the characteristics of the era of the global economy:
1.      International business
2.      The loss of boundaries between the State's global economy it is often difficult to identify the country of origin of a product or company, it is going to multinational companies
3.      Dependence on international trade

There are eight (8) factors that influence the development of international accounting:
1.      Sources of funding
In countries with strong equity markets, accounting has focused on how well the management runs the company (profitability), and is designed to help investors analyze future cash flows and related risks. Instead, the credit-based system in which the bank is a major source of funding, accounting has focused on creditor protection through conservative accounting measurement.
2.      Legal System
The western world has two basic orientations: the legal code (civilian) and the common law (case). In code law countries, law is a comprehensive group that includes provisions and procedures thus accounting rules incorporated in national laws and tend to be very complete. In contrast, common law develops on a case by case basis without any attempt to cover all the cases in the complete code.
3.      Taxation
In most countries, the tax code is effectively set the standard because the company had record revenue and expenses in their accounts to claim it for tax purposes. While a separate tax and financial accounting, tax rules sometimes require the application of certain accounting principles.
4.      Association of Political and Economic
5.      Inflation
Inflation causes distortion of the historical cost accounting and influencing trends (tendencies) of a State to apply the changes to the company accounts.
6.      Level of Economic Development
This factor affects the types of business transactions conducted in the economy and determine which are most important.
7.      Level of Education
Standard accounting practices are very complex would be useless if misunderstood and misused. Disclosures about derivative securities risk would not be informative unless it is read by the competent authorities.
8.      Culture
The four dimensions of national culture, according to Hofstede: individualism, power distance, uncertainty avoidance, masculinity.

Dimension Value Accounting Accounting Practices Affecting:
1.      Professionalism versus control mandatory preference to the implementation of the balance of individual and professional self regulation among professional compared to compliance with specified provisions of law.
2.      Uniformity versus flexibility preference for uniformity and consistency than flexibility in reacting to a particular situation
3.      Conservatism versus optimism
4.      Confidentiality versus transparency preferences and restrictions of confidentiality of business information on the basis of need to know than the willingness to disclose information to the public.

Reasons Go International companies:
1.      Theory pf comparative advantage
2.      Imperfect market theory
3.      Product cycle theory
4.      Technology transfer and Strategic Alliance

The challenge for the profession of accountants in the development of accounting:
1.      Skill and competence
2.      Understanding Cross Functional Linkages, accountants are not only quite adept in the techniques, procedures and accounting standards but should also look at the business as a common integrated form. Such as: product quality, production flexibility and the ability to produce and export quickly to win the global competition bias
3.      Financial analysis and comparison


·        INTERNATIONAL ACCOUNTING CLASSIFICATION

Classification is fundamental to understand and analyze why and how the national accounting system is different. We can also analyze whether these systems tend to converge or differ. The purpose of classification is to group financial accounting system according to particular characteristics. The classification reveals the basic structure in which the group members have in common and what distinguishes the groups varied from each other. By identifying similarities and differences, our understanding of the accounting system would be better.
            International accounting classification can be done in two ways: With consideration and empirically. Classification of the considerations depend on knowledge, intuition and experience. Classification empirically using statistical methods to collect data accounting principles and practices around the world.

There are four classifications Approach
The initial classification was proposed by Mueller mid-1960s. He identified four approaches to the development of accounting in Western countries with market-oriented economic system.
1.      Based approach to macroeconomics, accounting practices derived from and designed to enhance national macroeconomic objectives. The company's goal is generally to follow and not lead the national policy, as business enterprises mengordinasikan their activities with national policy. Therefore, for example, a national policy in the form of stable employment with avoiding major changes in the business cycle will result in a leveling of income accounting practices. Or, to encourage the development of a particular industry, a State may permit rapid removal of capital expenditure on some of these industries. Accounting in Sweden developed from macroeconomic approach.
2.      based approach to microeconomics, accounting evolved from the principles of microeconomics. The focus lies on the individual company has a goal to survive. To achieve this goal, the company must maintain physical capital owned. It is equally important that the company clearly separates capital from profits to evaluate and control business activities. Accounting measures that are based on the replacement cost was strongly supported by most suited to this approach. Accountancy in the Netherlands developed from microeconomics.
3.      by an independent disciplinary approach, derived from accounting and business practices developed on an ad hoc basis, with the base slowly from consideration, trial and error. Accounting services regarded as a function of the concepts and principles taken from the executed business processes, rather than a branch of science like economics. Businesses are facing real-world complexity and uncertainty that always happens through experience, practice and intuition. Accounting evolved in the same way. For example, profit is simply the most useful thing in a pragmatic and disclosure practices in response to the needs of the users. Accounting evolved independently in the United Kingdom and the United States.
4.      based approach to a uniform, standardized accounting and is used as a tool for administrative control by the central government. Uniformity in the measurement, disclosure and presentation of accounting information makes it easy to control all types of businesses. In general, a unified approach is used in countries with large government ketelibatan in perncanaan economy in which accounting is used among others to measure performance, allocate resources, collect taxes and control prices. France, with a uniform chart of national accounting is a major supporter of a uniform accounting approach.

Accounting can also be classified by the legal system of a State.
1.      Accounting in common law countries have a character-oriented presentation, transparency and full disclosure and the separation between financial and tax accounting. The stock market is dominating the financial resources and financial reporting needs infrmasi shown to outside investors. Accounting law commonly referred to as Anglo-Saxon.
2.      Accounting in code law countries have the characteristics oriented, legalistic, do not allow the disclosure of the amount is less, and the fit between the financial and tax ankuntansi. Bank or financial ksumber dominated government and financial reporting and financial reporting aimed at creditor protection. Accounting is also called continental. Providing accounting parallelize the character referred to as a model of shareholders and other interested parties kelila corporate governance role in state common law and code law.

Many differences in national accounting is becoming increasingly lost. There are several reasons for this
a.       Hundreds of companies today recorded its shares on a stock exchange outside of their home country,
b.      Some State law code, in particular Germany and Japan to transfer responsibility establishment of accounting standards from the government to the private sector and independent professionals,
c.       The importance of the stock market as a source of funding is growing around the world.

Classification is based Padada fair presentation versus legal compliance pose a major influence on many accounting issues, such as
1)      depreciation, where the load is determined by a decrease usability of an asset over the useful economic (fair presentation) or the amount allowed for tax purposes (legal compliance),
2)      leases that have substance purchases of fixed assets are treated as such (fair presentation) or are treated as operating leases usual (legal compliance),
3)      pension costs are accrued at the time generated by the employee (fair presentation) or charged by the basic pay at the time of stopping work (legal compliance).

CLASSIFICATION OF ACCOUNTING AND REPORTING SYSTEM

There are two approaches to the classification of the accounting system are:
1)      Deductive Approach
In connection with this deductive approach, there are four approaches in the development of accounting:
                                                             I.      Macroeconomic Pattern
In this approach can be seen that in fact the accounting for business is closely linked to national economic policy. The company's goal is usually to follow the national economic policy. Some countries are using this approach is Swedish, French, and German.
                                                          II.       icroeconomic Pattern
In this approach is seen as a branch of economics accounting business. The concept of accounting is derivation of economic analysis. The main concept is how to maintain a capital investment in a business entity.
                                                       III.      Independent Discipline Approach
Accounting is seen as a function derived from the services and business practices. The United States and Britain embraced this approach.\
                                                          iv.      Uniform Accounting Approach

Accounting is seen as an efficient tool for the administration and control. In this case, the accounting is used to facilitate the use and good uniformity measurement, disclosure and presentation as well as a means of control for all types of businesses and consumers, including the manager, government and tax authorities.

Classification is done G. G. Mueller, published in The International Journal of Accounting (Spring 1968), who used an assessment of economic development, the complexity of business, political and social situation of the legal system, dividing countries into 10 groups based accounting system are:
• United States / Canada / Netherlands
• British Commonwealth Countries
• Germany / Japan
• Mainland Europe (not including West Germany, the Netherlands and Scandinavia)
• Scandinavian
• Israel / Mexico
• South America
• Developing Countries
• Africa (excluding South Africa)
• Communist Countries


2.      Inductive Approach
While Nair and Frank in The Accounting Review (July 1980) divides countries into large Group 5: (1) a model British Commonwealth, (2) model Latin America / South Europe, (3) model of Northern and Central Europe, (4 ) model of the United States and (5) Chile based on differences in the practice of disclosure and presentation. Nair and Frank also assess the relationship of grouping countries by a number of variables such as language, economic structure and trade. Apparently there is a difference between disclosure and measurement in each group State.

While Nobes in the Journal of Business Finance and Accounting (Spring 1983) identified factors that distinguish accounting system are:
         Type of users of financial statements published
         The level of legal certainty.
         tax rules in the measurement.
         The level of conservatism.
         The level of rigor in the application of historical cost.
         Adjustment of replacement cost.
         Practice consolidation.
         Ability to obtain provisions.
         Uniformity among companies in implementing regulations


SOURCE (REFERENCE)