PELAPORAN
DAN PENGUNGKAPAN
Perkembangan sistem pengungkapan
sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik
pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan
politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya,
dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap
investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang
semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai
pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain
(seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang),
Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau
pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan
perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak
informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
Evolusi Pengungkapan Korporasi
Kewajiban dan praktik-praktik
pengungkapan korporasi dipengaruhi oleh sejumlah hal, antara lain sebagai
berikut:
·
Pengaruh Pasar Modal
Dalam ekonomi yang
kompetitif, pengungkapan koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan
akuntabilitas koorperasi kepada para penyedia modal (investor) dan untuk
mepermudah alokasi sumberdaya untuk pemanfaatan yang paling produktif. Suatu
koorperasi perlu menarik modal dalam jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan
aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan
internal ini sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan oleh
para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang investor
memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor tersebut
dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan konseptual antara pengungkapan yang
meingkat dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi
ketidakpastian, yaitu:
1. Dalam
dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi
sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.
2.
Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini
dipandang dalam pengertian probabilistik.
3.
Para investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda
untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.
4.
Para investor menyukai tingkat pengembalian yang
tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
5.
Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif dengan
aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang
berkaitan dengan pengembalian tersebut.
6.
Jadi, Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan
distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan
mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut.
Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para
investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar
pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
Pengaruh Non-Keuangan
Yang terjadi saat ini terdapat
kecenderungan yang semakin meningkat dimana koorperasi bertanggung jawab
terhadap public atas kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakannya. Hal ini
disebabkan negara-negara kecil cenderung melihat perusahaan multinasional
sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan negara, dimana perusahaan
multinasional mampu menciptakan standar kehidupan umum suatu negara dengan
aktivitas-aktivitas bisnis multinasional, seperti strategi investasi langsung
yang mempengaruhi nilai tukar valuta di luar negeri.
Selain itu kesejahteraan
masayarakat bisa dipengaruhi oleh pembayaran pajak secara arbiter
(sewenang-wenang) antar negara, ataupun serentetan manipulasi yang dilakukan
oleh perusahaan multinasional, sehingga “Pemegang saham non – keuangan, seperti
serikat pekerja, pemerintah, dan masyarakat umum memerlukan transparansi
(pengungkapan) Koorporasi, baik keuangan maupun non-keuangan.
Upaya PBB untuk menggerakkan ketaatan aktivitas
investasi langsung luar negeri, sebagai berikut:
1. Nilai
batas Investasi langsung adalah dimana investor asing tunggal mengendalikan
lebih dari 10 % saham biasa atau hak suara yang efektif dalam manajemen.
2. Komposisi
laba investasi langsung, adalah deviden, laba ditahan , dan hutang bunga.
3. Eliminasi
capital gains/losess : dimana laba tidak boleh mengandung capital gain maupun
losess yang sudah/belum realisasi.
4. Penagihan
piutang dagang antar perusahaan harus memasukkan transaksi dalam saham, ataupun
hutang jangka panjang maupun pendek.
5. Prosedur
konversi dimana bunga, deviden, laba yang didistribusikan dan ditahan dalam
valas harus dikonversikan dalam kurs spot pada tanggal penerimaan.
6. Pengukuran
investasi langsung harus diukur menggunakan nilai buku dari modal saham dan
cadangan.
7. Estimasi
-ulang saham investasi langsung, dimana kepemilikan saham harus
diestimasi-ulang memakai replacement cost bukan nilai buku.
Tangapan Koorperasi
Sejumlah perusahaan memandang
permintaan diperluasnya transparansi pelaporan sebagai sesuatu yang positif,
namun terdapat beberapa perusahaan yang menentang transparansi tersebut dengan
alasan:
1. Bersifat
diskriminatif, membedakan perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik
murni.
2.
Prematur, karena tidak ada kebutuhan yang nyata
bagi pengungkapan yang disarankan.
3. Mumbutuhkan
biaya.
Namun, peningkatan permintaan
transparansi informasi koorperasi tidak dapat diabaikan begitu saja dari
berbagai pihak yang berkepentingan. Terutama para investor yang menanamkan
modal.
Sejumlah koorperasi sering
mengalami keterlambatan dalam pegungkapan yang disebabkan cengkraman peraturan
mengenai standar pengungkapan yang diterbitkan oleh organisasi seperti: UNCTC,
OECD, EC, IASC, ICFTU, dan IOSCO. Oleh karena itu, koorperasi modern harus
mengantisipasi peningkatan permintaan bagi transparansi koorperasi dengan
tujuan memikat para investor untuk menanamkan modalnya dalam koorperasi.
Peraturan Kewajiban-kewajiban Pengungkapan
Sebagai landasan perlindungan
investor, SEC AS, Menkeu Jepang dan COSOB Italia, bersama dengan badan pembuat
peraturan pemerintah membebankan kewajiban pengungkapan kepada perusahaan
domestic maupun asing yang mengupayakan meraih akses ke dalam pasar bursa,
dengan tujuan menjamin para investor agar memperoleh pengungkapan minimum yang
memungkinkan untuk menilai kinerja masa lalu ataupun prospek perusahaan.
Kewajiban-Kewajiban SEC
Perdagangan sekuritas pada bursa terkelola diatur
oleh Securities Exchange Act (SEC).
Perusahaan non-AS terkena peraturan dan
pengungkapan SEC bila terjadi kondisi:
-
Perusahaan menerbitkan sekuritas untuk penjualan
perdana kepada public AS
-
Perusahaan ingin memperdagangkan sekuritas yang
masih beredar pada suatu bursa terkelola di AS
-
Saham perusahaan diperdagangkan diluar pasar
terkelola AS tetapi perusahaan memiliki asset lebih dari $ 1 juta, lebih dari
500 pemegang saham di seluruh dunia, dan dari jumlah tersebut 300 atau lebih
berdiam di AS.
Pengecualian utama bagi koorperasi asing
berhubungan dengan hal sebagai berikut:
-
Laporan keuangan koorperasi non-AS harus memiliki
kandungan informasi yang sama dengan laporan keuangan koorperasi domestik
kecuali mengandung rekonsiliasi terhadap berbagai variasi yang signifikan dari
GAAP AS dan Regulation S-X.
-
Kecuali kalau rekonsiliasi penuh dengan GAAP AS
diwajibkan, hanya informasi pendapatan per lini bisnis atau segmen geografis
perlu diungkapkan.
-
Pemberian gaji kepada direktur perusahaan non-AS
tidak perlu diungkapkan.
-
Pengungkapan transaksi material perusahaan
diperlukan hanya jika diwajibkan oleh hokum negara asal atau telah
diinformasikan sebelumnya.
-
Pengungkapan yang diwajibkan oleh GAAP AS tetapi
tidak diwajibkan oleh GAAP Luar negeri tidak perlu diberikan, kecuali informasi
tersebut signifikan.
Perusahaan non-AS yang telah terdaftar dalam
bursa nasional harus menyampaikan laporan periodeik pada SEC dalam 6 bulan dari
tahun fiskalnya. Bagi koorperasi yang memiliki asset lebih dari $ 5 juta dan
lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia dengan pengecualian kurang dari
300 orang yang berdiam di AS, maka material laporan diwajibkan untuk:
-
disebarluaskan pada public negara asalnya
-
disampaikan pada bursa tempat dimana sekuritasnya
diperdagangkan
-
didistribusikan kepada pemegang sahamnya
PENGUNGKAPAN SUKARELA
Beberapa studi menunjukkan bahwa
manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja
perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir,
Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai
pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan
manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini
berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi
investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan
pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat
memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan
manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak
mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan
ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima
informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
KETENTUAN PENGUNGKAPAN WAJIB
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya
mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi
keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada
perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada
para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar
domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda
antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti
Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang
saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada
para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti
Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan
kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan
ini hampir tidak ada.
PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Aturan pengungkapan sangat
berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan
perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar
aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian
dipusatkan pada:
1. Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang
mencakup:
a.
ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per
saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
b.
informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi
ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi
pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
c.
laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di
masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara
menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen.
Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling
rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika
Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal,
bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan
segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen
industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis
keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk
disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat
mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami
secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh
terhadap keseluruhan perusahaan.
3.
Laporan arus kas dan arus dana
IFRS
dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar
negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4.
Pengungkapan tanggung jawab social
Saat
ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok
besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) –
karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat
umum. Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian
bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait
dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan,
keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan
juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai
hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5.
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan
keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan. Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
a.
”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi
keuangan ke dalam mata uang nondomestic
b.
Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara
terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
c.
Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun
sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan
mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan
keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di
negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga
melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam
bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar
domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik
maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola perusahaan
berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan
mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di
antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk
mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain
meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan,
pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan.
Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator,
investor dan analis.
PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERN
World Wide Web semakin banyak
digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang
memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business
Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan.
Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan
akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan
pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara
langsung dapat menikmati manfaatnya.
PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA
PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan tahunan
perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan
kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju.
Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan
perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis
keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara
pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan
keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan
pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan
pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan
pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan
perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas
informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara
pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap
permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan
meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN
PARA MANAJER
Para manajer dari banyak
perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi
yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin
meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh
para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan
rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang
memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
http://edithmarhaeni.blogspot.com/2011/03/pelaporan-dan-pengungkapan-akuntansi.html
anice86.files.wordpress.com/.../slide-pelaporan-dan-pengungkapan-keuangan.ppt
TRANSLASI MATA UANG ASING
Alasan
Translasi Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah
proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Translasi mata uang asing
dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan
pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap
mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang
asing, yaitu:
1.
mencatat transaksi mata uang asing
2.
memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap
translasi mata uang
3.
berkomunikasi dengan peminat saham asing
Latar
Belakang dan Terminologi
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar
spot, pasar forward, atau pasar swap.
·
Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor,
termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional,
dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat
langsung atau tidak langsung.
·
Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk
mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan
datang. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu
pasar forward.
·
Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot
dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward
mata uang.
Efek
Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan
untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic,
yaitu:
·
Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan.
·
Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku
saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan
mata uang asing pertama kali muncul.
·
Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau
dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
·
Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria
Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi Mata
Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
Mata Uang Induk
Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
Arus Kas: Menggunakan mata uang local dan tidak
berpengaruh terhadap arus kas Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan
dikembalikan ke induk perusahaan Harga Jual Sangat tidak peduli dengan tingkat
perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi lokal Responsif terhadap
perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional Harga Pasar
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang lokal Kebanyakan pada
negara induk dan menggunakan mata uang negara induk Anggaran Biaya Sering terjadi pada daerah lokal Sangat berkaitan dengan faktor
produktif yang diberikan dari induk perusahaan Keuangan Menggunakan mata uang
local dan dilayani oleh operasional lokal Diberikan oleh induk perusahaan atau
bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
Internal Perusahaan Jarang,
tidak ekstensif Sering kali dan
transaksi yang ekstensif
·
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi
tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai
penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
·
Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif
transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah
dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
TRANSLASI MATA UANG ASING
·
Metode Nilai Tukar Tunggal
·
Metode Nilai Tukar Ganda
·
Metode Current-Noncurrent
·
Metode Moneter-Nonmoneter
·
Metode Kurs Sementara
·
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata
uang asing, yaitu:
1)
Penangguhan
2)
Penangguhan dan Amortisasi
3)
Penangguhan Sebagian
4)
Tidak Ada Penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi
translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1)
Pra-1965
Praktik
translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research
Bulletin No. 43.
2)
1965-1975
Translasi mata
uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965.
3)
1975-1981
FASB
mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4)
1981-Sekarang
FASB
mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun
1981.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21
·
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang
Fungsional
Prosedur kurs
saat ini yang digunakan adalah:
1)
Seluruh asset dan kewajiban asing yang
ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal
neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan
nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata
tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3)
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam
komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar
tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar
negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
·
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah
Mata Uang Fungsional
1)
Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai
pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan
pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan
nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item
nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan
menggunakan kurs historis.
3)
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
·
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang
Fungsional
Usaha gabungan asing
mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata
uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan
keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional
(metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan
metode kurs saat ini.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
·
Perspektif Laporan
·
Harga Perolehan
·
Konsep Pendapatan
·
Laba Terkelola
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat
inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan
secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya
asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.
2010: Salemba Empat.
http://alena19.wordpress.com/2012/04/15/bab-6-translasi-mata-uang-asing/
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN
HARGA
Fluktuasi nilai mata uang dan
perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang
tak terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami istilah perubahan
harga (changing prices), kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan
pergerakan harga spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga
itu. Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara
keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga
disebut sebagai deflasi (deflation).
Menurut John F. Boschen dan
Charles L. Weise dalam Journal of Money, Credit, and Banking (juni 2003)
Bukti menunjukkan bahwa kebijakan moneter dan fiskal yang agresif yang
dirancang untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pengeluaran
yang berlebihan akibat pemilihan umum nasional, dan pengaruh inflasi
internasional merupakan penjelasan atas penyebab timbulnya inflasi. Namun demikian
permasalahannya tidaklah sesederhana itu. Perubahan harga spesifik mengacu pada
perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan
dalam permintaan dan penawaran. Kehancuran sosial dan politik yang ditimbulkan
oleh rangkaian periode hiperinflasi (ketika laju inflasi meningkat lebih dari
50 % tiap bulannya) terdokumentasi dengan baik dan hal ini menjelaskan mengapa
tingkat harga yang stabil menjadi prioritas nasional bagi banyak negara di
dunia, kalangan usaha juga merasakan pengaruh inflasi pada saat harga factor
produksi meningkat. Meskipun perubahan harga terjadi diseluruh dunia, pengaruh
terhadap pelaporan bisnis dan keuangan berbeda-beda dari satu negara ke negara
lain.
Mengapa
Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan
Harga?
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
- Kenaikan dalam proporsi
pajak.
- Permintaan deviden lebih
banyak dari pemegang saham.
- Permintaan gaji dan
upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
- Tindakan yang merugikan
dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Mata uang konstan biaya historis
atau equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang disesuaikan
terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli). Jumlah nominal merupakan
jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.
Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Berbagai negara telah mencoba
metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga mencerminkan pertimbangan
paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan pihak yang
secara langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa
metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai
kondisi paling mutakhir saat ini.
Amerika Serikat
Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting
standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”,
pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan
dan aktiva tetap.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
- Pengungkapan ganda yang
diwajibkan oleh FASB membingungkan.
- Biaya untuk penyusunan
pengungkapan ganda ini terlalu besar.
- Pengungkapan daya beli
konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data
biaya kini.
Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16), “akuntansi biaya kini”.
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16), “akuntansi biaya kini”.
Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
- Apabila standar AS
mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi
hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
- Apabila penyesuaian
inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris
mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta
pencatatan penjelasan.
Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait
dengan pos-pos moneter, FAS 33 mengharuskan pengungkapan terpisah untuk
tiap-tiap angka. SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya mencerminkan
pengaruh perubahan harga spesifik, diantaranya penyesuaian modal kerja moneter
dan mekanisme penyesuaian.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
- Menyajikan akun-akun
biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya
historis.
- Menyajikan akun-akun
biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap
biaya kini.
- Menyediakan akun-akun
biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi
biaya historis yang memadai.
Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa
laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak
berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus
laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang
perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya
historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan
pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode
sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi
kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan
yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
- Fakta bahwa penyajian
ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan
- Kerangka dasar
penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu
penilaian biaya historis atau biaya kini
- Identitas dan tingkat
indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama
periode pelaporan
- Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut
Isu-Isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya adalah
- Apakah dolar konstan
atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
- Perlakuan akuntansi
terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
- Akuntansi inflasi luar
negeri.
- Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan Dan Kerugian Inflasi
Perlakuan keuntungan dan kerugian
pos-pos moneter (yaitu kas, piutang, dan utang) tergolong kontroversial.
Penelitian kami terhadap praktik di berbagai negara mengungkapkan perbedaan
yang penting dalam hal ini.
Di Amerika, keuntungan atau
kerugian pos-pos moneter dientukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan,
saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban
moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan
sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos
moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Keuntungan Dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi
total laba menjadi 2 bagian :
1. Laba
operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi).
2. Keuntungan
yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan
nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.
Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri
Para investor memberi perhatian
terhadap potensi perusahaan untuk menghasilkan deviden, karena nilai investasi
mereka sangat tergantung pada deviden dimasa depan. Potensi suatu perusahaan
untuk menghasilkan deviden berkaitan langsung dengan kapasitasnya untuk
memproduksi barang dan jasa.
Jika suatu perusahaan
mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden masa depan yang
dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan
domestik menjadi ekuIivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan
dengan keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada investor untuk
memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut deviden dimasa depan.
Jauh lebih mudah untuk membandingkan dan mengevaluasi hasil konsolidasi seluruh
perusahaan daripada yang dilakukan dewasa ini.
Menghindari Kejatuhan Ganda
Ukuran penyesuaian yang terjadi
untuk menghapuskan kejatuhan ganda tergantung pada kurs dan perbedaan inflasi
dan berhubungan secara negatif. Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok
penjualan atau beban depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya laba
untuk menghindari penilaian lebih laba bersih.
Karena pengaruh hubungan terbalik
antara inflasi lokal dan nilai mata uang, perubahan kurs valuta asing diantara
laporan keuangan yang berurutan yang umumnya disebabkan oleh inflasi
menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil operasi
perusahaan.
Untuk menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercemin dalam hasildari suatu perusahaanM
Untuk menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercemin dalam hasildari suatu perusahaanM
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2005.
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files…/32026-7-316349907215.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar