ANALISIS
DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PT. MAJU
BERSAMA
(STUDI KASUS: PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA)
Suparto Darudiato
Jurusan Sistem
Informasi, Fakulktas Komputer, Universitas Bina Nusantara
Jln. KH. Syahdan No. 9
Kemanggisan Palmerah, Jakarta Barat 11480
Telp. : 021-5345830;
Fax. : 021-5300244
e-mail:
supartod@binus.ac.id supartod@yahoo.com
ABSTRAKSI
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis kelemahan dan kebutuhan sistem informasi
akuntansi penjualan dan piutang usaha PT. Maju Bersama untuk diberikan usulan
perbaikan berupa rancangan sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan
bisnis perusahan. Sistem informasi akuntansi (SIA) penjualan dan piutang yang
diusulkan membahas analisis umur piutang, kelayakan pemesanan pelanggan
berdasarkan saldo kredit, penentuan limit kresit dan mempermudah penyajian
laporan yang dibutuhkan dalam mempercepat pengambilan keputusan. Penelitian
dilakukan dengan cara studi lapangan berupa investigasi karyawan serta analisis
proses bisnis dan dokumen perusahaan terkait. Sedangkan analisis dan
perancangan sistem informasi dilakukan dengan pendekatan berorientasi objek di
mana semuanya digambarkan dengan notasi
UML.
Kata kunci: Analisis, perancangan, sistem informasi,
penjualan, piutang.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi
saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang
dimiliki perusahaan untuk dapat
lebih meningkatkan performance perusahaan. Berbagai peluang yang ditemukan di
pasaran, sangatlah berguna untuk diubah menjadi potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Meskipun pemanfaatan peluang
terlihat sebagai suatu hal yang sederhana, namun jika tidak
dilakukan dengan kecepatan dan
ketepatan perhitungan bisnis yang benar, sebaik apapun peluang yang dimiliki
tidak akan mampu dimanfaatkan. Sistem informasi akuntansi merupakan suatu
sistem yang terstruktur dalam unit usaha bisnis untuk membantu pelaksanaan
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari dalam mengatasi permasalahan-permasalahan
yang dimulai dari sudut pandang akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
membantu manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan, dan juga untuk
memenuhi pelaksanaan kebijakan
pemerintah dalam perusahaan.
Aktivitas penjualan
merupakan salah satu tujuan utama perusahaan setelah memproduksi barang-barangnya.
Untuk itu, setiap perusahaan harus mampu mengawasi pelaksanaan penjualan dalam
perusahaan itu dengan baik sehingga dari kegiatan penjualan yang terkendali
itu, perusahaan dapat memaksimalkan keuntungannya. Selain memiliki sistem
penjualan yang baik, perusahaan juga harus memiliki sistem pemberian dan penagihan
piutang yang baik karena banyak perusahaan pemakai barang atau jasa membutuhkan
waktu dalam melakukan pembayaran pada saat mereka membeli barang atau jasa
dalam jumlah dan harga yang tidak sedikit. Piutang merupakan unsur penting yang
harus diperhatikan oleh perusahaan. Piutang yang terhambat akan mengakibatkan
kesulitan bagi perusahaan dalam mengelola atau melaksanakan aktivitas
operasional perusahaan sehari-hari. Hal ini disebabkan kurang adanya daya tunai
berupa jumlah aktiva lancar yang tersedia secara cukup untuk menunjang
keperluan operasi perusahaan.
PT. Maju Bersama
merupakan perusahaan yang berperan sebagai produsen dan distributor Pakaian
jadi berbagai merek yang dipasarkan dipasaran lokal dan international.
Perusahaan harus senantiasa mewaspadai hal yang dapat mengganggu kelancaran
proses penjualan dan piutang usaha seperti terjadinya penumpukkan piutang yang
menyebabkan sistem arus kas operasi tidak bagus, keluhan dari pelanggan atas
ketidakpuasan layanan yang diberikan perusahaan, serta penurunan penjualan
akibat pengambilan keputusan yang terlambat.
Diharapkan dari hasil
penelitian ini dapat dianalisis sistem berjalan, diidentifikasi kelemahankelemahan
dalam sistem berjalan, memberikan rekomendasi perbaikan, dan merancang sebuah
sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan piutang yang sesuai dengan
kebutuhan perusahan sehingga kegiatan organisasi menjadi lebih baik.
IDENTIFIKASI
MASALAH
- Seberapa
banyak penumpukan piutang yang tidak tertagih dan belum tertagih?
- Apakah
ada prosedure dan kreteria pemberian kredit pada PT. Maju Bersama didalam
menjalankan aktifitas penjualan?
- Apakah sering terdapat keluhan dari pelanggan
selama melakukan
penjualan?
- Apakah penjualan perusahaan semakin
meningkat?
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
Menurut Wilkinson et al. (2000, p7) Sistem Informasi Akuntansi adalah
kesatuan struktur dalam sebuah entitas, seperti perusahaan, yang mempekerjakan
sumber-sumber fisik dan komponen-komponen lain untuk mengubah data ekonomi ke
dalam informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan informasi
dari beragam pemakai. Menurut Horngren et al. (2002, p227) Sistem Informasi
Akuntansi adalah kombinasi dari orangorang, catatan-catatan dan
prosedur-prosedur yang digunakan oleh bisnis untuk menyediakan data keuangan.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi
adalah perusahaan yang mempekerjakan orang-orang dan menggunakan
catatan-catatan, serta prosedurprosedur untuk mengubah data ekononomi menjadi
informasi keuangan yang diperlukan pihak internal maupun eksternal. Pihak
internal yang menggunakan yaitu manajer, maupun eksternal, yaitu pelanggan,
pemasok, pemilik saham, kreditor, satuan buruh, pihak bank, pemerintah, dan
para stakeholder lainnya.
Wilkinson
et al. (2000, p8) mangatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tujuan
sebagai berikut:
- Untuk mendukung operasi sehari-hari. Transaksi
dalam perusahaan merupakan operasi sehari-hari yang dilakukan secara
rutin. Adapun transaksi terdiri dari:
·
transaksi akuntansi seperti penjualan biasanya menggunakan Sistem Informasi
Akuntansi untuk pemrosesan.
·
transaksi non akuntansi seperti melakukan pemesanan , pada akhirnya akan
mengarah kepada transaksi akuntansi. Misalnya jika suatu pesanan telah
terpenuhi, dan pengiriman pesanan telah diterima, maka akan dicatat sebagai
transaksi akuntansi.
- Untuk menunjang pengambilan keputusan oleh
pembuat keputusan internal.
- Untuk memenuhi kewajiban seperti pelaporan
finansial kepada para stakeholder.
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA
Menurut Boockholdt (1999, p538) sistem akuntansi penjualan kredit
terkomputerisasi dimulai dari pemesanan yang kemudian dientry ke dalam
sistem aplikasi. Setelah barang dan jasa dikirim, sistem aplikasi akan mencatat
pengiriman. Sistem billing akan membuat permohonan pembayaran. Kemudian sistem
aplikasi penerimaan kas mencatat pembayaran yang diterima. Kadang-kadang
billing dan aplikasi penerimaan kas disebut accounts receivable system. Menurut
Weston dan Brigham (1998, p. 474) kebijakan penjualan kredit mengandung empat
unsur:
- Periode kredit, yaitu jangka waktu antara
terjadinya penjualan hingga tanggal jatuh tempo pembayaran.
- Diskon yang diberikan untuk mendorong pembayaran
yang lebih cepat.\
- Standar kredit, yaitu persyaratan minimum atas
kemampuan keuangan dari para pelanggan agar bisa membeli secara kredit.
- Kebijakan mengenai penagihan, yaitu sampai sejauh
mana tindakan atau kelonggaran yang diberikan perusahaan atas piutang yang
tidak dibayar pada waktunya. Misalnya, surat tagihan bisa dikirimkan
kepada setiap pelanggan yang menunggak 10 hari, surat tegoran, yang
diikuti pembicaraan lewat telepon, bisa diadakan jika pembayaran belum
diterimadalam 30 hari, dan piutang tersebut bisa dialihkan kepada
perusahaan penagih (collection agency) setelah 90 hari.
Menurut Horngren et al. (2002, p314) jika perusahaan tidak mampu menagih
piutang dari pelanggan sehingga menciptakan beban, maka disebut beban piutang
tak tertagih. Ada dua cara untuk mengestimasi piutang tidak tertagih yaitu
dengan metode persentase penjualan (pendekatan laporan keuangan) yaitu dengan
menghitung beban akun tidak tertagih sebagai persentase dari penjualan kredit
bersih. Metode kedua yang terkenal disebut metode analisis umur piutang, di
mana piutang pelanggan dianalisis berdasarkan lamanya waktu terutang dari
pelanggan.
Menurut Weston dan Brigham (1998, p476, 477) standar kredit mengacu pada
layak tidaknya
seorang
pelanggan untuk mendapat kredit. Faktorfaktor utama yang dipertimbangkan dalam
pemberian kredit tersebut dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya pembayaran
yang melampaui jadwal, atau bahkan kemungkinan tidak adanya pembayaran sama
sekali. Metode tradisional untuk mengukur kualitas kredit adalah dengan
menyelidiki calon pembeli kredit berdasarkan lima faktor yang disebut 5K.
Masing-masing dari 5K itu adalah:
- Karakter, sejauh mana pelanggan berusaha memenuhi
kewajiban kreditnya.
- Kapasitas, penilaian subjektif mengenai kemampuan
pelanggan untuk membayar.
- Kapital,
dapat dilihat dari analisis laporan keuangan perusahaan yaitu rasio utang
terhadap aktiva, rasio lancar, rasio kemampuan membayar beban bunga.
- Kolateral, setiap aktiva yang ditawarkan
pelanggan sebagai jaminan agar memperoleh kredit.
- Kondisi, menurut tren-tren ekonomi nasional dan
regional yang bisa mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar.
SASARAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA
Sasaran
secara umum dari sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan piutang
adalah:
- Untuk mencatat pesanan pelanggan secara cepat dan
tepat.
- Untuk memverifikasi bahwa pelanggan layak
mendapatkan kredit.
- Untuk mengirimkan produk pada tanggal telah
disetujui.
- Untuk melakukan penagihan atas produk atau jasa
secara tepat pada waktunya dan dengan prosedur yang benar.
- Untuk mencatat dan mengklasfikasikan penerimaan
kas secara cepat dan tepat.
- Untuk posting penjualan dan penerimaan kas ke
akun pelanggan yang tepat dalam jurnal khusus penjualan dan penerimaan
kas.
- Untuk mengamankan produk sampai dikirim.
- Untuk mengamankan kas sampai disetor.
PROSES
BISNIS SIA PENJUALAN DAN PIUTANG
Penjualan di PT. Maju Bersama dilakukan secara kredit. Pakaian jadi yang
dijual dengan sistem putus dan dalam partai besar. Pelanggan yang ingin memesan
barang boleh dilakukan melalui fax, maupun mengirimkan Purchase Order (PO)
kebagian penjualan (Sales Administration). Bagian penjualan akan
mengentri pesanan ke dalam Sales Order (SO) yang bernomor urut cetak. Saat
pesanan dimasukkan, sistem akan mengecek jumlah persediaan dan limit kredit,
apabila persediaan tidak mencukupi dan limit kredit terlampaui, maka sistem
akan menampilkan kotak dialog dan pesanan akan dibatalkan serta PO akan
distemple Batal dan diisi alasan pembatalannya. Jika tidak melebihi limit
kredit, maka SO akan dicetak dan diberikan kepada bagian Finance untuk
diotorisasi. Berdasarkan SO, bagian Finance akan membuat Delivery
Order (DO) lima rangkap. Pada DO, tidak tercantum harga barang dan
digunakan sebagai dokumen sumber pengeluaran barang oleh bagian Gudang.
Bagian
Gudang membuat Surat Angkut (SA) berdasarkan DO yang diterima dan mencetaknya
empat rangkap. Bagian Accounting akan mencocokkan PO dan SO dengan DO
dan SA, kemudian membuat Faktur dan Faktur Pajak Standar sebanyak tiga rangkap
dan sekaligus mengupdate piutang. Faktur, Faktur Pajak Standar, dan SA
akan diberikan kepada transporter dari bagian Ekspedisi. Setelah menerima semua
dokumen yang diperlukan dari bagian Accounting, transporter menandatangani dan
menunjukkan SA ke bagian Gudang. Setelah diperiksa dan ditandatangani oleh
pemeriksa, SA dikembalikan kepada transporter beserta DO. Pada saat mendekati
tanggal jatuh tempo, bagian Finance melakukan pemberitahuan atas piutang yang
akan jatuh tempo kepada pelanggan. Pelunasan kredit dilakukan oleh pelanggan
dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening perusahaan atau menggunakan
Giro/Cek, kemudian mengirimkan bukti transfer (melalui fax) kepada bagian
Finance. Treasurer dari bagian Finance mencatat pembayaran yang diterima hari
itu dan memberikannya kepada bagian Accounting untuk update piutang. Untuk
lebih jelasnya proses bisnis tersebut dapat dilihat pada gambar 2.
USER REQUIREMENT
Sistem yang akan dikembangkan harus dapat mendukung tugas-tugas dan tanggung jawab yang ditangani oleh bagian Sales Administration, Finance, Gudang, Accounting. Berikut (lihat
Gamabr 1) adalah tugas-tugas utama
dalam aplikasi domain sistem:
penerimaan pesanan, pengeluaran barang, pembuatan
faktur, pencatatan bukti kas masuk, pencetakan
laporan penjualan, pencetakan laporan piutang,
pencetakan analisis umur piutang, pencetakan
laporan penerimaan kas.
Gambar 1. Use Case Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang PT.
Maju Bersama
MODEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG
PT. MAJU BERSAMA.
Gambar 1 menunjukkan class diagram lengkap dari sistem informasi akuntansi
penjualan dan piutang PT. Maju Bersama. Hubungan antara class Sales
Administration dengan Sales Order, Sales Order dengan Pelanggan, dan Order Item
dengan Barang terjadi ketika Pelanggan melakukan pemesanan kepada perusahaan.
Hubungan antara class Finance dengan Delivery Order, kemudian Delivery Order
dengan Sales Order terjadi pada saat finance meminta bagian gudang untuk
mengeluarkan barang dari gudang.
Hubungan
Akuntansi dengan Faktur terjadi pada saat menerbitkan faktur untuk menandakan
adanya piutang yang terjadi. Hubungan antara class Finance dengan pembayaran,
kemudian Pembayaran dengan Faktur terjadi pada saat pelanggan melakukan
pelunasan piutang kepada perusahaan.
Gambar 2. Rich
Picture Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Kredit dan Piutang Usaha
Gambar 3. Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi penjualan dan
Piutang PT. Maju Bersama
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil analisis sistem informasi akuntansi
penjualan kredit dan piutang usaha pada PT.
Maju Bersama, maka dapat ditarik simpulan:
- Berdasarkan hasil analisis, dapat dikatakan bahwa perusahaan belum memiliki
pembagian tugas yang jelas
antara bagian Sales Administration
dan bagian Finance di mana Delivery
Order tidak dibuat oleh bagian Sales
Administration sebagaimana mestinya, melainkan dibuat oleh bagian Finance. Selain itu, perusahaan belum mempunyai
bagian yang mengontrol umur
piutang serta perusahaan tidak menetapkan
limit kredit bagi pelanggan yang ingin
memesan sehingga pesanan tidak dibatasi dan akhirnya menyebabkan adanya arus kas operasional tidak bagus.
- Berdasarkan hasil perancangan, dapat disimpulkan
bahwa melalui laporan yang dihasilkan langsung dari sistem, PT. Maju
Bersama dapat mengetahui informasi penjualan melalui laporan penjualan
berdasarkan barang, laporan penjualan berdasarkan pelanggan, informasi
piutang yang harus ditagih melalui laporan piutang per pelanggan, laporan
piutang semua pelanggan, informasi kelayakan pelanggan dengan melakukan
analisis umur piutang, dan melihat saldo kredit yang ada sehingga
perusahaan dapat membatasi pemesanan pelanggan. Selain itu, laporan yang
ada dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan penjualan dan
pemberian kredit
PUSTAKA
-
Bennett S., McRobb S., & Farmer R. (2002). Object- Oriented Systems
Analysis and Design using UML (2nd ed). McGraw Hill, United Kingdom.
-
Boockholdt, J.L. (1999). Accounting Information Systems (5th ed). Mc
Graw-Hill, Singapore. Horngren, C.T., Harrison, W.T., Bamber, L.S. (2002).
Accounting. (5th ed). Prentice-Hall, New Jersey.
-
Ikatan Akuntan Indonesia (2004). Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni
2004. Salemba Empat, Jakarta.
-
Mathiassen, L., Munk-Madsen, A., Nielsen, P.A., Stage, J. (2000). Object
Oriented Analysis and Design. Marko Publishing Aps., Denmark.
-
Romney, Marshall B. & Steinbart, P. J. (2003). Accounting Information
Systems (9th ed). Prentice Hall, New Jersey.
-
Weston, J.F., Brigham, E.F., alih bahasa Sirait, A. (1998). Dasar-dasar
Manajemen Keuangan Jilid 1 (edisi 9). Erlangga, Jakarta.
-
Wilkinson, J.W., Cerullo, M.J., Raval, V., Wong-On-Wing, B. (2000).
Accounting Information Systems (4th ed). John Wiley & Sons, USA.
TERIMA KASIH POSTINGANNYA PAK..
BalasHapusSANGAT MEMBANTU BAHAN TUGAS PENELITIAN SAYA..
ANDI REZHA RAMADHAN
Sama2... :) Tapi itu saya baru belajar menulis :p
HapusSemoga sukses...
trimaksih atas materi nya.....!!!!!
BalasHapus